Oksibil, (SWpapua.com) — Pesawat penumpang milik maskapai Trigana Air dengan tipe ATR 42 seri 300 mengalami insiden di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Rabu (1/10/2025). Pesawat tersebut terpaksa berhenti di tengah landasan pacu setelah ban bagian depan pecah saat proses pendaratan.
Peristiwa ini sempat mengagetkan para penumpang maupun petugas di bandara. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesawat dengan nomor penerbangan IL-251 itu lepas landas dari Jayapura menuju Oksibil pada pagi hari dengan membawa puluhan penumpang serta awak pesawat. Penerbangan berlangsung normal hingga pesawat bersiap melakukan pendaratan di Bandara Oksibil yang memiliki kontur landasan cukup menantang karena dikelilingi pegunungan.
Namun, sesaat setelah roda depan menyentuh landasan, terdengar suara keras dari bagian bawah pesawat. Pilot segera mengambil langkah darurat dengan mengendalikan laju pesawat agar tidak tergelincir keluar jalur. Akibatnya, pesawat berhenti di tengah landasan dengan posisi aman meski ban depan diketahui pecah.
Kepala Bandara Oksibil Agus Hadi membenarkan adanya insiden tersebut. “Benar, pesawat Trigana Air ATR 42 mengalami masalah pada roda depan ketika mendarat. Syukurlah seluruh penumpang dan awak dalam keadaan selamat, tidak ada korban jiwa maupun luka,” ujarnya.
Usai kejadian, seluruh penumpang segera dievakuasi dengan aman melalui pintu darurat dan diarahkan menuju ruang tunggu bandara. Petugas keamanan serta teknisi maskapai langsung melakukan pemeriksaan terhadap kondisi pesawat, terutama pada roda pendaratan depan yang mengalami kerusakan.
Insiden ini menyebabkan aktivitas penerbangan di Bandara Oksibil sempat terganggu karena landasan pacu tertutup badan pesawat. Beberapa penerbangan yang dijadwalkan harus mengalami penundaan hingga proses evakuasi pesawat selesai dilakukan.
Seorang penumpang yang berada di dalam pesawat menceritakan momen menegangkan tersebut. “Saat roda menyentuh landasan, kami dengar suara seperti meledak. Pesawat bergetar cukup keras, tapi pilot sigap mengendalikan. Puji Tuhan semua selamat,” katanya.
Bandara Oksibil sendiri dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi bagi penerbangan. Terletak di ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi pegunungan curam, bandara ini menuntut keahlian tinggi dari pilot ketika melakukan manuver pendaratan maupun lepas landas.
Meski demikian, insiden yang dialami pesawat Trigana Air kali ini tidak menimbulkan korban jiwa. Hal ini diapresiasi oleh berbagai pihak sebagai bukti kesigapan awak kokpit dalam mengendalikan pesawat di situasi darurat.
Hingga berita ini diturunkan, pesawat masih berada di lokasi insiden sambil menunggu proses perbaikan teknis dan evakuasi dari landasan pacu. (***)
Admin Redaksi
Oksibil, (SWpapua.com) — Menjelang perayaan syukur 100 tahun berdirinya Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Lusia (KSFL), suasana haru dan sukacita menyelimuti…
Batani, (SWpapua.com) — Kepala Distrik Batani, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Martina Uropka, mengungkapkan bahwa ketersediaan dan keakuratan data penduduk…
BATANI (SWpapua.com) – Dalam upaya mewujudkan visi “Masyarakat Batani yang Sehat, Mandiri, dan Produktif”, Puskesmas Batani menggelar kegiatan pelayanan kesehatan…
Ok Aom, (SWpapua.com) — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian lokal, Dinas Pertanian Kabupaten Pegunungan Bintang bersama…
OKSIBIL (SWpapua.com) – Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Roh Kudus Mabilabol menggelar kegiatan penguatan kapasitas pengurus sekaligus rapat pembahasan program…
User Online: 0
Today Visitors: 2
Today Visits: 4
Total Visitors: 40889
Total Visits: 77742