BATANI, (SWpapua.com) — Angin kencang di sertai derasnya arus sungai Mamberamo yang melanda wilayah Distrik Batani, Pegunungan Bintang Papua Pegunungan sejak Awal bulan November 2025. Mengakibatkan dua warga dilaporkan meninggal dunia dan delapan orang lainnya Luka-luka. Berdasarkan keterangan yang diperoleh media ini, Angin kencang disertai derasnya arus Sungai Mamberamo mengakibatkan sebuah pohon besar tumbang dan menghantam seorang motoris jonson yang tengah menghantar sejumlah penumpang menuju tempat kerjanya, (11/11/2025). Peristiwa naas ini menewaskan dua warga, melukai delapan lainnya, serta membuat satu orang hilang dan kini masih dalam proses pencarian.
Kepala Distrik Batani, Martina Uropka, SE, MM melaporkan bahwa, kejadian bermula ketika angin kencang tiba-tiba menerjang kawasan bantaran sungai pada (11/11). Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat pohon-pohon besar di sekitar wilayah itu roboh. Salah satu pohon berukuran besar tumbang tepat ke arah sebuah jonson yang sedang digunakan warga untuk menyeberang.
Insiden tersebut mengakibatkan Motoris bersama seorang penumpang di laporkan meninggal dunia, sementara 8 lainnya mengalami Luka-luka.
“Arus sungai sangat deras, kondisi angin kencang. Kami berusaha menolong, tetapi situasi benar-benar darurat,” ujar salah satu saksi”
Dari data sementara, dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut. Delapan orang lainnya mengalami luka-luka, baik karena tertimpa reruntuhan pohon maupun akibat terseret arus sungai. Mereka yang luka telah dievakuasi ke Pusat Pelayanan terdekat untuk mendapat perawatan intensif.
Sementara itu, satu warga lainnya masih hilang. Keluarga bersama Tim gabungan yang terdiri dari aparat distrik, warga setempat, dan relawan tengah melakukan pencarian menyusuri aliran Sungai Mamberamo. Proses pencarian dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi cuaca masih tidak stabil.
Kepala Distrik Batani menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap kejadian tersebut dan mengimbau warga untuk lebih waspada selama beberapa hari ke depan. “Kami minta masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar bantaran sungai hingga cuaca kembali normal. Keselamatan tetap menjadi prioritas,” tegasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah melalui bupati dan sekda gerak cepat menyediakan sejumlah fasilitas bagi keluarga korban maupun tim pencari yang masih melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai. Selain fasilitas pendukung Pemda Pegubin juga turut menyediakan transportasi udara untuk mengevakuasi korban yang mengalami luka ke rumah sakit daerah di Jayapura Papua. Tutur kadis Batani dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).
Admin Redaksi
PEGUBIN (SWpapua.com) – Bupati Pegunungan Bintang, Spey Yan Bidana, ST, M.Si, menegaskan mulai tahun 2026 seluruh urusan pemerintahan yang bersifat…
PEGUBIN, (SWpapuag.com) — Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) terus…
Okbetel, (SWpapua.com) — Suasana penuh sukacita dan kebersamaan terpancar dari ribuan umat Katolik bersama jemaat Kristen yang memadati halaman Gereja…
PEGUBIN (SWpapua.com) — Setelah penantian panjang selama enam dekade, masyarakat di Abmisibil Distrik Okbib akhirnya bernafas lega. Bupati Pegunungan Bintang,…
Abmisibil, (SWpapua.com) — Suasana penuh sukacita dan haru menyelimuti umat Katolik di Paroki Bintang Timur, Abmisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Ribuan…
User Online: 0
Today Visitors: 11
Today Visits: 17
Total Visitors: 43465
Total Visits: 84234